Monday, 29 April 2013

Jalan-jalan ke Bangkok Hari ke-3 ke Chatuchak dan Siam Niramit

Hari ke-3 jalan-jalan ke Bangkok, kami pindah hotel ke Unico Premier Metrolink. Kami berkemas pada pukul 10 dan check-out pukul 11 dari Padi Madi Guest House. Naik taxi ke hotel tersebut di daerah Asoke, Din Daeng, Bangkok. Susah ngomong ke supir taxi ga bisa English, dan engga tau tempat hotelnya. Supir cuma tau jalannya. Untung kami sudah survei dulu pakai Google Street, jadi bisa mengira-ngira tempatnya. Ekh betul juga ternyata tempatnya ga jauh beda dengan apa yang dilihat di Google Street.

Sampai di hotel Unico Premier Metrolink kami disambut hangat dengan bahasa Thai, mungkin wajah kami seperti orang Thailand. Langsung saya bilang can't speak Thai. Ternyata kami belum bisa check in pada pukul 12. Jadi kami titipkan saja tas dan koper. Selanjutnya kami berangkat menuju pasar Chatuchak.

Hotel Unico Premier Metrolink dekat sekali dengan stasiun MRT Petchaburi. Kami naik ke arah Bang Sue dengan tujuan Kamphaeng Phet. Ingat jangan turun di Chatuchak Park. Ongkosnya sekitar 38 Bath sekali jalan.

Sampai di Kamphaeng Phet, ikuti saja arah petunjuk ke pasar Chatuchak. Nanti melewati lorong mall kecil, dan tibalah di pasar Chatuchak, seperti pasar tradisional. Tempatnya luas mirip pasar Tanah Abang. Kebanyakan yang dijual di sini adalah kaos-kaos. Panas banget di sini. Kalau masuk ke dalam lorong-lorong pasar malah agak dingin. Meskipun pasar ini aman, tetaplah waspada dompet dan tas Anda!

Sekitar 2 jam kami berkeliling Chatuchak. Kami beli oleh-oleh manisan buah yang sudah dikeringkan seperti: buah asam, mangga, teri. Lumayan 1000 Bath bisa ambil 10 bungkus. Penjualnya ramah dan bisa english.

Akhirnya kami balik lagi ke Hotel naik MRT dari Kamphaeng Phet ke Petchaburi (jurusan Hua Lampong). Sampe di hotel sekitar 16.30 dan bersiap kembali untuk menonton pertunjukkan Siam Niramit di Thailand Culture Centre.

Pukul 18 makan kecil dulu di hotel untuk ganjel perut, lalu berangkat ke stasiun MRT menuju Thailand Culture Centre. Tak sampai 5 menit sudah sampai, dan kami keluar menuju tempat mangkalnya minivan Siam Niramit. Woow ada 2 minivan mangkal, dan kami akhirnya naik. Di situ ada beberapa turis yang ikut menuju Thailand Culture Centre.

 Perjalanan dari MRT ke tempat pertunjukkan Siam Niramit cukup jauh. Sekitar 10 menit kami tiba, dan langsung kami tukarkan tiket booking yang kami beli di Tourism Information Board di Saphan Thaksin di tiketbox Siam Niramit. Kalau beli langsung di event harganya 1500 Bath. Beli tiket Siam Niramit yang murah bisa juga di hotels2thailand.com.


Oke pertunjukkan Siam Niramit di mulai pukul 20.00. Sebelumnya ada pertunjukkan pembuka di pelataran. Di situ juga ada gajah yang nantinya ikut juga dalam drama Siam Niramit. O ya kamera, camcorder harus dititipkan sebelum masuk ke pertunjukkan. Dari pada ribet diperiksain isi tasnya lebih baik  tempat penitipan dulu, trus langsung deh naik ke tempat duduk sesuai zone.

Pertunjukkan berlangsung sekitar 1 jam 30 menit. Wah pokoke kolosal banget. Mengagumkan deh, Engga rugi beli tiketnya.

Siam Niramit berkisah tentang asal mula negeri Thai. Kemudian kisah-kisah perilaku manusia yang baik akan ada di nirwana. Sayang tidak bisa foto-foto. Lagipula susah diucapkan dengan kata-kata. Soalnya keren banget!

Selesai kami kembali naik minibus (kali ini bukan minivan) dan di antar kembali ke MRT.

Hari Ke-4 cuma santai-santai keliling sekitar hotel. Langsung check-out menuju Airport Link Makasan dan Bandara Suvarnabhumi untuk terbang pukul 12 kembali ke Cengkareng.

Artikel sebelumnya:
  1. Persiapan ke Bangkok
  2. Hari Pertama jalan-jalan ke Bangkok : dinner cruise dengan loy nava
  3. Hari Kedua jalan-jalan ke Bangkok : grand palace, emerald buddha, wat pho, wat arun
  4. Hari Ketiga jalan-jalan ke Bangkok : ke pasar Chatuchak dan Siam Niramit
  5. Hari Keempat sekitar hotel dan check out

Tour De Singkarak 2013 the world’s renowned cyclists over a 1000-kilometer

Combining sports and tourism, the Tour De Singkarak 2013 takes participants to an exciting adventure through the vast mountainous countryside of West Sumatra. The tour will not only offer fierce competition among racers, but it is, moreover, an excellent chance to unveil all the hidden wonders of West Sumatra.

The past years have seen an annual increase in participating regencies, and the race has therefore become a longer challenge with each year. In 2012 the course covered 800 kilometers.

Last year's participants were not only impressed with the lush green scenery, but they were also most taken by the warmth and friendliness of the people who welcomed and cheered for them at every stage.

tour de singkarak 2013

This coming June , competing cyclists will take on the course which covers the cities and regencies of Padang, Pariaman, Padangpanjang, Solok, Bukittinggi, Sawahlunto, Payakumbuh, Solok, Pesisir Selatan, Solok Selatan, Sijunjung, Tanahdatar, Limapuluh Kota, Agam, and more. The race will take cyclist over some fascinating landscapes of West Sumatra including the Sianok Gorge, Lake Maninjau, and Lake Singkarak.

From 3rd to 9th June 2013, the Tour de Singkarak 2013 will take some of the world’s renowned cyclists over a 1000-kilometer route traversing the most scenic landscapes of West Sumatra’s countryside, see the cultural beauty and meet the people of Sumatra. The race covers 17 stages, building on the success of previous races.

The race is held in co-operation with ASO (Organizer of Tour de France), marking significant international recognition and increasing its international importance. Tour de Singkarak itself is listed as an annual event on the agenda of the International Cycling Association or Union Cycliste Internationale (UCI).

There are direct international flights to Padang from Singapore and Kuala Lumpur in Malaysia and regular domestic flights from Jakarta, Medan and Batam to the Minangkabau International Airport in Padang.

Booking hotel now for this event

More Information available at: http://tourdesingkarak.com/

Thursday, 18 April 2013

Jalan Jalan ke Bangkok hari kedua : grand palace, emerald buddha, watpho, wat arun

Setelah puas menikmati kemacetan kota Bangkok pada sore-malam hari sebelumnya, kini saatnya untuk mengunjungi Grand Palace, Emerald Budha, Wat Po, Wat Arun, Madame Tussauds, mall MBK dan makan malam di Sukhumvit Soi 38.

Sarapan pagi di sekitar Thong Lo, ada warung makan sea food yang enak. Kami pesan nasi goreng dengan irisan kepiting. Harganya 40 Bath satu porsi sekaligus secangkir es. Karena penjualnya tidak bisa bahasa Inggris, maka kami pakai bahasa tarzan dengan menggunakan kalkulator. Setelah makan, beli buah mangga dan pepaya dulu di gerobak tukang buah, harganya 15 Bath. Segar sekali. Lalu kami mulai berangkat menuju stasiun BTS Thong Lo.

Naik BTS Thong Lo - Siam - Saphan Thaksin

Kira-kira pukul 09.00, kami berangkat menuju BTS Siam (arah Mo Chit). Kereta lumayan penuh tapi nyaman. Sampai di stasiun transit BTS, banyak sekali penumpang, maklum jam kerja. Lalu kami pindah jalur BTS menuju Saphan Thaksin. Ikuti saja petunjuk arah Saphan Thaksin (Grand Palace). Antrian penumpang cukup panjang. Namun ketika kereta tiba, semuanya dapat tempat duduk, karena kereta baru balik dari stasiun ujung. Kira-kira pukul 09.30 kami tiba di Saphan Thaksin. Turun dari stasiun BTS dan ikuti saja ke arah Central Pier.

Naik Chao Phraya Express Boat

Tiba di dermaga Central Pier, banyak turis yang antri mau naik kapal. Kami amati dulu kira-kira 15 menit. Menurut informasi ada beberapa kapal dengan bendera Biru, Kuning, Orange yang ada di web Chao Phraya Express Boat. Ternyata kapal dengan bendera Orange, berhenti di setiap pier dan selalu penuh dengan penumpang. Untuk yang bendera Biru memang khusus bagi para turis. Kapalnya lumayan besar. Jadi kami pilih untuk naik kapal dengan bendera Biru dengan tarif 45 Bath per orang. Ada juga tiket 150 Bath yang bisa bebas naik turun kapan saja dengan kapal berbendera Biru.

Akhirnya kami duduk di kapal dan berlayar menuju sejumlah Pier (dermaga). Sepanjang perjalanan ada pemandu kapal yang menjelaskan tempat-tempat sepanjang sungai Chao Phraya. Banyak yang turun di Tha Thien. Ini tempat yang paling dekat dengan kompleks candi Wat Po. Tapi kami turun di Maharaj Pier. Lalu keluar dari dermaga melewati lorong kecil dan menemukan tempat parkir luas. Kami terus ke arah jalan raya dan berbelok ke kanan menyusuri para pedagang kaki lima. Ketika ada pertigaan kami menyebrang untuk menemukan pintu masuk Grand Palace. Kira-kira ada sekitar 500 meter kami berjalan kaki dari Maharaj Pier ke gerbang Grand Palace.

Banyak sekali rombongan turis dari berbagai macam negara. Kami membeli tiket untuk masuk Wat Phra Kaew dan Grand Palace dengan tarif 500 Bath.

Kompleks Grand Palace

Di dalam kompleks Grand Palace ini, kami berkeliling ke candi Wat Phra Kaew, lalu ada patung sejumlah Buddha. Di bagian tertentu kami tidak boleh memotret patung Buddha, dan melepaskan alas kaki ketika akan masuk ke ruangan. Karena lelah telah mengelilingi sejumlah tempat di Wat Phra Kaew kami duduk-duduk sebentar di pinggiran koridor yang agak sepi dari pengunjung. Kebanyakan patung-patung di sini berlapis emas sepuh.

Setelah puas keliling kompleks Grand Palace, kami keluar kompleks dan menuju Wat Pho. Tempatnya ada di belakang kompleks Grand Palace. Kira-kira 500 meter jalan kaki. Sampai di pertigaan, kami menemukan penjual es kelapa muda. Kami beli 35 Bath untuk es kelapa muda. Penjualnya ramah, dan memberikan tempat duduknya kepada kami untuk berteduh sebentar.

Masuk ke kompleks Wat Pho dengan membayar tiket 100 Bath dan dapat penukaran gratis air mineral Chang 300ml. Di dalam Wat Pho ada patung Buddha lagi tiduran. Selain itu ada juga patung Buddha lagi duduk besar sekali.

Setelah itu kami menuju Wat Arun. Keluar dari Wat Po menuju dermaga Tha Thien. Untuk menuju Wat Arun, kami menyebrang dengan Ferry dengan tarif 3 Bath. Sampai di kompleks Wat Arun, kami makan dulu dengan nasi goreng yang kami bawa dari Thong Lo. Di dekat kedai Walls ada tempat duduk nyaman jadi kami makan di situ untuk beberapa saat.

Menjelang pukul 15.00 cuaca mulai mendung, kami lantas kembali ke Tha Thien dan menunggu kapal untuk pulang ke BTS Saphan Thaksin. Hujan deras.

Beli Tiket Madaem Tussauds

Kami lanjutkan perjalanan dari BTS Saphan Thaksin ke BTS Siam. O ya saya mampir dulu ke Tourist Information Board di BTS Saphan Thaksin. Di tempat itu saya menanyakan tiket Siam Niramit, untuk pemesanan esok malam. Okay tiket Siam Niramit bayar 1200 Bath per orang. Naik BTS dan sampailah kami di BTS Siam. Kemudian ke arah Siam Discovery. Pada lantai dasar mall, kami menemukan tiket promo untuk masuk ke Madame Tussauds. Kami beli tiket seharga 320 Bath (diskon 20% dari 400 Bath). Di Madame Tussauds Bangkok, ada sekitar 90 figur patung lilin, di antaranya adalah Ir. Soekarno, Barrack & Michelle Obamma, artis-artis hollywood, dan banyak lagi. Setelah cukup puas, kami lanjut jalan-jalan ke Ma Boo Kro (mall MBK) tapi tidak beli apa-apa. Menjelang malam kami kembali menuju Thong Lo, dan ingin menikmati makan malam di Sukhumvit Soi 38. Di street food tersebut kami coba cicipi Sticky Rice, yakni makanan ketan putih yang dilumuri kuah santan dan mangga manis ... hmmm lezaat. O yaa kami sempat dilayani oleh penjual yang sudah kakek-kakek, wah orangnya gesit dan ramah .. dan dia ternyata bisa bilang "terima kasih".

 Cape seharian keliling Bangkok, akhirnya kami kembali ke guest house Padi Madi dan beristirahat dengan nyenyak.

Perjalanan selanjutnya untuk hari ke-3 jalan-jalan ke bangkok adalah ke Pasar Chatucak dan menonton Siam Niramit. Ikuti link berikut ini, atau kembali ke hari pertama jalan-jalan ke bangkok

Tips beli tiket murah untuk event di Bangkok :

Website Resmi : madame tussauds bangkok, siam niramit

Artikel sebelumnya:
  1. Persiapan ke Bangkok
  2. Hari Pertama jalan-jalan ke Bangkok : dinner cruise dengan loy nava
  3. Hari Kedua jalan-jalan ke Bangkok : grand palace, emerald buddha, wat pho, wat arun
  4. Hari Ketiga jalan-jalan ke Bangkok : ke pasar Chatuchak dan Siam Niramit
  5. Hari Keempat sekitar hotel dan check out

Wednesday, 17 April 2013

Travel Exhibition : Toraja Expo in Jakarta

“Discovered” Tana Toraja and opened to the world from their long isolation only since the beginning of the last century, the Toraja today still adhere to their age-old beliefs, rituals and traditions, although many of her people are modernized or have embraced Christianity. Toraja is most well known for its elaborate funeral ceremonies that can take days and involve entire villages. These are not only moments for mourning but are moreover events to renew family ties and to ensure continued unity among villages and communities. One of the best sites to observe these unique traditional ways of life is at the Ke’te Kesu Village.

The mystifying beauty of Tana Toraja in South Sulawesi and all the wonders that lie within are going to be exposed in the first ever Toraja Expo, scheduled to take place from 10th to 12th May 2013 at the Jakarta International Exhibition Center, Jakarta.

The most iconic feature of Torajan culture obviously is the amazing cave cemeteries. On the walls of a steep hill, coffins are laid in cracks in the rocky face. Lifelike wooden sculptures or effigies complete with clothes stand in neat rows in hollowed out cliff faces, very much like windows and balconies of a house, representing the deceased who are buried within the rock. Among others, these unique rock cemeteries can be found at Londa.

Tana Toraja Travel ExpoPresented by the Ministry of Tourism and Creative Economy, the event will showcase various fascinating cultural attractions and traditional art performances of the Toraja ethnic group. The event will also highlight the legendary Torajan Coffee which has made worldwide reputation for centuries. Visitors will also be indulged with a wide range of selection of Toraja’s finest handicrafts and souvenirs.

Friday, 5 April 2013

Food and Hotel Indonesia 2013 Exhibition

Food and Hotel Indonesia 2013 will feature International exhibitors showcasing a full range of food and hospitality products including: Food and Drink (Beverages - Non Alcoholic, Confectionery, Fresh Produce, Gourmet Food, Seafood, Wines, Spirits & Beers, etc), Foodservice Equipment & Supplies (Bar & Coffee Equipment & Supplies, Food service Equipment, Chinaware/Glassware/Crystalware, etc), Bakery Equipment & Ingredients (Bakery & Confectionery Equipment, Pizza Equipment & Supplies, etc), Hospitality Interiors (Furnishing & Fixtures, Guest Amenities, Lighting & Accessories, etc), and many more.

Entering its 12th edition, the international Hotel, Catering Equipment, Food and Drink Exhibition will feature some of the best accommodation choices and a wide range of meals and dining options throughout Indonesia. Held annually, Jakarta and Bali take turns hosting this event: Jakarta holds this on odd years and Bali on even years.

Food and Hotels are among the two most essential needs in travel. Presenting the best of both in an elaborate exhibition, the Food and Hotel Indonesia 2013 will take place from 10th to 13th April 2013 at the Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.

This year, approximately 1,421 participants will join the exhibition. Aside from Indonesia, participating business for the event will come from 45 countries including U.S.A, Australia, Brazil, Italy, South Korea, Singapore, Taiwan, Turkey, and Thailand.

The event will also be punctuated with programs that include the 3rd Indonesia Barista Competition, the 9th Indonesia Salon Culinaire, Wine Master Classes, Coffee Seminar and Workshop, Food Safety Seminar , and a Halal Food Symposium. Book now for Food and Hotel Indonesia Exhibition 2013 Hotel.

More Information available at : www.foodhotelindonesia.com

Tuesday, 2 April 2013

Jalan Jalan Ke Bangkok Hari Pertama : dinner cruise dengan loy nava

Kami berangkat dari Terminal 3 Soekarno Hatta dengan maskapai TigerAirways (Mandala) pada pukul 07.20 14 Maret 2013. Antrian checkin sudah memanjang dari pukul 6 pagi. Di pesawat, kami dibagikan kartu isian imigrasi - kedatangan dan keberangkatan. Nah itulah gunanya pulpen di bawa, bukan hanya baju aja! Selama sekitar 3 jam mengudara di pesawat akhirnya tiba di Suvarnabhumi, Bangkok Thailand pukul 10.30. Bandara Suvarnabhumi sangat megah dan kami melangkahkan kaki menuju ke bagian imigrasi dan suasana antrian agak sepi. Tak sampai 5 menit paspor sudah distempel dan kami diberikan potongan kartu keberangkatan untuk disimpan ketika nanti akan pulang kembali ke Jakarta. Kami segera EXIT dan mencari kereta bandara atau Airport Link (Train to the City). O ya di bandara Suvarnabhumi konter tempat penukaran uang banyak sekali dan rate-nya sama ditiap-tiap konter.

Airport Link ternyata ada di basement 2. Lalu kami ke konter pembelian tiket, tempatnya agak mojok sebelum palang buka-tutup ke stasiun. Kami tinggal bilang "Two ticket city link to Phaya Thai". Bayar 1000 Bath dikembalikan pecahan 100 Bath sebanyak 9 lembar dan 1 koin 10 Bath. Per orang 45 Bath menuju Phaya Thai. Oke kami diberikan koin plastik untuk masuk ke stasiun. Lalu koin plastik ini kami tap/tempelkan di pintu dan palang akan terbuka. Silakan masuk. Simpan koin plastik ini untuk nanti dimasukkan ketika akan keluar stasiun.

Airport Link akan tiba setiap 15 menit sekali dan berhenti di setiap stasiun. Wah keretanya bersih dan nyaman walaupun di luar cuaca sangat terik, perjalanan dari Suvarnabhumi ke Phaya Thai hampir membuat mata ini mengantuk. Sampai di Phaya Thai 30 menit. Keluar stasiun cukup masukkan koin plastik tadi dan palang akan terbuka. Cukup jalan kaki ke arah stasiun BTS Phaya Thai. Luas sekali tempatnya dan nyaman bagi yang bawa koper dengan roda. Karena panas, kami mampir dulu di konter McD beli air mineral, beli 2 seharga 30 Bath.

Sebelum naik BTS, kita lihat dulu stasiun yang akan tuju. Untuk stasiun Phaya Thai bisa beli tiket dengan pecahan kertas 20, 100 Bath. Saya tinggal pencet saja English pada layar mesin tiket, lalu pilih stasiun Thong Lo, nanti ada ongkos tiketnya (35 Bath), saya masukkan pecahan 100 Bath, maka akan keluar deh kembalian dan kartu tiketnya. Masukkan kartu tiket ini ke pintu palang, lalu ambil lagi, simpan untuk keluar di stasiun tujuan.

Sampai di BTS Thong Lo, kami segera menuju Padi Madi Guest House. Siang itu sekitar pukul 13.00 kami tiba dan berjumpa dengan Fred (orang bule yang bertugas sebagai penerima tamu). Mungkin si Fred ini pemilik guest house tersebut. Okay kami check in dan diberikan kunci di kamar paling depan. Untuk menuju kamar harus naik tangga. Jadi agak repot bila banyak koper. Ruangannya sederhana dan terkesan agak kusam. Tapi no problem kami hanya numpang tidur aja kok.

Sorenya sekitar pukul 16.30 kami dijemput oleh staf Loy Nava Dinner Cruise. Kami naik menggunakan mobil kia travello dan mulailah menjelajahi pusat kota bangkok di sore hari yang macet. Saat itu pak sopir juga menjemput tamu yang lain di daerah sekitar Asoke. Menjelang pukul 18.00 akhirnya kami tiba di Si Phraya Pier tempat dermaga untuk wisata dinner cruise. Di sini kami sudah ditunggu oleh staf Loy Nava dan menanyakan nama saya lalu menunjukkan daftar tamu pada iPad-nya. Ok nama saya ada di iPad tersebut dan naiklah kami ke kapal rice barge.

Kapal merapat dan menunggu beberapa tamu. Ada sekitar 16 orang tamu pada kamis sore itu. Selanjutnya mulailah kapal berlayar menyusuri sungai Chao Phraya. Kami disuguhi makanan pembuka. Lalu diberikan daftar menu minuman (tips: sebaiknya tak perlu pesan minuman, karena dapat minum teh dan air putih kok. Selain minum teh/air putih, musti bayar). Sambil menyantap makanan kami disuguhi musik dan tarian klasik Thailand.



Setelah puas berlayar menyusuri sungai Chao Phraya, kami kembali ke Si Phraya Pier. Seharusnya kami tunggu untuk diantar kembali ke hotel oleh pak sopir yang tadi sore. Namun karena saya tidak ketemu sopirnya, maka manager Loy Nava mencarikan taksi untuk kami dan FREE kata pak manager. Wah sungguh pelayanan yang memuaskan. Saya senang sekali, baru pertama kali ke Bangkok dan pelayanan terhadap turis sungguh memuaskan!

Tunggu artikel berikutnya di Jalan-jalan ke Bangkok Hari Kedua
  1. Persiapan ke Bangkok
  2. Hari Pertama jalan-jalan ke Bangkok : dinner cruise dengan loy nava
  3. Hari Kedua jalan-jalan ke Bangkok : grand palace, emerald buddha, wat pho, wat arun
  4. Hari Ketiga jalan-jalan ke Bangkok : ke pasar Chatuchak dan Siam Niramit
  5. Hari Keempat sekitar hotel dan check out






Corporate Meeting and Incentive Travel Mart 1-4th May 2013, Semarang Indonesia

In 1st-4th May 2013 entering its 6th edition, the presentation will involve Buyers from over 100 companies, that are national and international corporate clients of Bank Danamon American Express, to have interaction with Indonesian sellers who are providers of meetings and incentive travel services. Among international representatives are the types from Singapore, Malaysia, the Philippines, India, and China. Case is projected to draw over 250 participants.

Following your success of this past year’s edition in Medan, North Sumatra, this holiday season the Indonesia Corporate Meeting and Incentive Travel Mart (ICMITM) 2013 is going to be held over again from 1st to 4th May 2013 in Semarang, the charming capital city of Central Java, The international business travel mart requires place in the Crown Hotel, Semarang.

The event will coincide with the anniversary of Semarang city which falls on 2nd May 2013. Aside from a welcoming gala dinner hosted from the government of Central Java, participants may also be assigned the colorful “Semarang Night Carnival” which will be held on 3rd May 2013. For the final day's 4th May, participants is likewise delivered to places of interest around Semarang within a City Tour Program.

The annual event is organized because of the Ministry of Tourism and inventive Economy in cooperation with Bank Danamon American Express Corporation as well as the local governments of Central Java and Semarang. The event is also aimed to establish Semarang as being a place to go for Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions at national and international level.

Much more information at: http://icmitm.net/